Yang Ditulis Yohanes 3:1-36

3  Ada seorang Farisi bernama Nikodemus,+ seorang pemimpin Yahudi.  Dia datang menemui Yesus pada malam hari+ dan berkata, ”Rabi,+ kami tahu Rabi diutus Allah sebagai guru, karena tidak ada orang yang bisa membuat mukjizat*+ seperti Rabi, kecuali Allah menyertai dia.”+  Yesus menjawab, ”Dengan sungguh-sungguh saya katakan, kalau seseorang tidak dilahirkan lagi,+ dia tidak bisa melihat Kerajaan Allah.”+  Nikodemus berkata, ”Bagaimana orang dewasa bisa dilahirkan lagi? Mana bisa dia masuk ke rahim ibunya dan dilahirkan lagi?”  Yesus menjawab, ”Dengan sungguh-sungguh saya katakan, kalau seseorang tidak dilahirkan dari air+ dan kuasa kudus,+ dia tidak bisa masuk ke Kerajaan Allah.  Yang lahir dari manusia adalah manusia, dan yang lahir dari kuasa kudus adalah anak Allah.  Jangan heran kalau saya bilang kalian harus dilahirkan lagi.+  Angin bertiup ke mana saja dia mau, dan kamu dengar bunyinya tapi kamu tidak tahu dari mana datangnya dan ke mana perginya. Begitu juga dengan setiap orang yang dilahirkan dari kuasa kudus.”+  Nikodemus bertanya, ”Bagaimana itu bisa terjadi?” 10  Yesus menjawab, ”Kamu kan guru di Israel. Kenapa kamu tidak tahu? 11  Dengan sungguh-sungguh saya katakan, kami mengatakan apa yang kami tahu, dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat,+ tapi kalian tidak menerima kesaksian kami.+ 12  Kalau kamu tidak percaya ketika saya berbicara tentang hal-hal di bumi, bagaimana kamu bisa percaya ketika saya berbicara tentang hal-hal di surga?+ 13  Tidak ada orang yang pernah naik ke surga,+ tapi Putra manusia turun dari surga.+ 14  Seperti Musa mengangkat ular di padang belantara,+ Putra manusia juga harus diangkat,+ 15  supaya setiap orang yang percaya kepadanya bisa mendapat kehidupan abadi.+ 16  ”Allah begitu mengasihi dunia ini sehingga Dia memberikan Putra tunggal-Nya,+ supaya setiap orang yang beriman kepadanya tidak dibinasakan tapi mendapat kehidupan abadi.+ 17  Allah mengutus Putra-Nya ke dunia bukan supaya dia menghakimi dunia, tapi supaya dunia diselamatkan melalui dia.+ 18  Siapa pun yang beriman kepadanya tidak akan dihakimi.+ Siapa pun yang tidak beriman sudah dihakimi, karena dia tidak beriman pada nama Putra tunggal Allah.+ 19  Mereka dihakimi karena alasan ini: terang itu sudah datang ke dunia,+ tapi manusia lebih mencintai kegelapan daripada terang, karena mereka berbuat jahat.+ 20  Siapa pun yang biasa melakukan hal-hal buruk membenci terang, dan dia tidak datang kepada terang supaya perbuatannya tidak ketahuan.* 21  Tapi siapa pun yang melakukan apa yang benar datang kepada terang itu+ supaya kelihatan bahwa perbuatannya sesuai dengan kehendak Allah.” 22  Setelah itu, Yesus dan murid-muridnya pergi ke daerah pedesaan di Yudea. Di sana, dia tinggal selama beberapa waktu bersama mereka dan membaptis orang-orang.+ 23  Yohanes juga membaptis di Aenon dekat Salim, karena di situ ada banyak air.+ Orang-orang pun terus berdatangan dan dibaptis.+ 24  Waktu itu, Yohanes belum dipenjarakan.+ 25  Suatu saat, murid-murid Yohanes berdebat dengan seorang Yahudi tentang upacara menyucikan diri. 26  Maka mereka datang kepada Yohanes dan berkata, ”Rabi tahu kan orang yang dulu bersama Rabi di seberang Sungai Yordan, yang tentangnya Rabi bersaksi?+ Dia sekarang membaptis orang, dan semua orang pergi kepadanya.” 27  Yohanes menjawab, ”Orang tidak bisa memiliki apa-apa kalau itu tidak diberikan kepadanya dari surga. 28  Kalian sendiri saksinya bahwa saya bilang, ’Saya bukan Kristus,+ tapi saya diutus lebih dulu daripada dia.’+ 29  Yang memiliki pengantin perempuan adalah pengantin laki-laki.+ Tapi sahabat pengantin laki-laki sangat bersukacita ketika berdiri di dekat pengantin laki-laki dan mendengar kata-katanya. Begitu juga dengan saya, lengkap sudah sukacita saya. 30  Apa yang dia lakukan akan semakin banyak, tapi yang saya lakukan akan semakin sedikit.”+ 31  Yang datang dari atas+ lebih tinggi daripada semua yang lain,* sedangkan yang datang dari bumi berasal dari bumi dan berbicara tentang hal-hal yang ada di bumi. Yang datang dari surga lebih tinggi daripada semua yang lain.+ 32  Dia bersaksi tentang apa yang dia lihat dan dengar,+ tapi tidak seorang pun menerima kesaksiannya.+ 33  Siapa pun yang menerima kesaksiannya itu meneguhkan bahwa Allah itu benar.+ 34  Dia yang diutus Allah menyampaikan kata-kata Allah,+ karena Allah memberikan kuasa kudus dengan limpah.* 35  Bapak mengasihi Putra+ dan telah menyerahkan segala sesuatu ke tangannya.+ 36  Orang yang beriman kepada Putra akan mendapat kehidupan abadi,+ sedangkan yang tidak taat kepada Putra tidak mendapat kehidupan,+ tapi merasakan kemarahan Allah untuk seterusnya.+

Catatan Kaki

Lit.: ”tanda”.
Atau ”tidak dicela”.
Atau ”segala sesuatu”.
Atau ”tanpa ditakar”.

Keterangan Tambahan

Nikodemus: Hanya Yohanes yang menyebutkan bahwa Nikodemus ikut membantu Yusuf dari Arimatea untuk mempersiapkan jenazah Yesus sebelum dimakamkan.​—Lihat keterangan tambahan Yoh 3:1.

Nikodemus: Seorang Farisi dan pemimpin Yahudi, maksudnya anggota Sanhedrin. (Lihat ”Sanhedrin” di Daftar Istilah.) Nama Nikodemus berarti ”Penakluk Rakyat”. Nama ini umum di kalangan orang Yunani dan digunakan juga oleh beberapa orang Yahudi. Nikodemus hanya disebutkan di Injil Yohanes. (Yoh 3:4, 9; 7:50; 19:39) Di Yoh 3:10, Yesus menyebutnya ”guru di Israel”.​—Lihat keterangan tambahan Yoh 19:39.

Kerajaan Allah: Istilah ini muncul 14 kali dalam Injil Markus. Matius hanya menyebutkannya empat kali (Mat 12:28; 19:24; 21:31, 43), tapi dia menggunakan istilah yang mirip, yaitu ”Kerajaan surga”, kira-kira 30 kali. (Bandingkan Mrk 10:23 dengan Mat 19:23, 24.) Yesus menjadikan Kerajaan Allah sebagai tema pengabarannya. (Luk 4:43) Kerajaan ini disebutkan lebih dari 100 kali di keempat Injil, kebanyakan dalam kata-kata Yesus.​—Lihat keterangan tambahan Mat 3:2; 4:17; 25:34.

dilahirkan lagi: Yesus memberi tahu Nikodemus bahwa untuk bisa melihat Kerajaan Allah, seseorang harus dilahirkan lagi untuk kedua kalinya. Nikodemus mengira bahwa maksud Yesus, orang harus benar-benar lahir lagi sebagai manusia. Ini terlihat dari tanggapannya di ayat 4. Tapi, Yesus kemudian menjelaskan bahwa maksudnya adalah ”dilahirkan dari . . . kuasa kudus”. (Yoh 3:5) Orang-orang yang ”menjadi anak-anak Allah . . . tidak lahir dari darah dan daging atau karena kemauan seorang ayah manusia, tapi mereka lahir dari Allah”. (Yoh 1:12, 13) Di 1Ptr 1:3, 23, Petrus juga menggunakan istilah yang mirip ketika dia berkata bahwa orang Kristen terurap ”dilahirkan lagi”. Untuk Yoh 3:3 ini, kebanyakan terjemahan Alkitab memakai istilah ”dilahirkan lagi”. Tapi, ada juga yang menerjemahkannya ”dilahirkan dari atas”. Itu masuk akal juga, karena kata Yunani anothen biasanya berarti ”dari atas”. (Yoh 3:31; 19:11; Yak 1:17; 3:15, 17) Dan menurut 1Yoh 3:9, orang yang akan masuk ke Kerajaan Allah harus dilahirkan lagi sebagai ”anak Allah” (lit.: ”dilahirkan dari Allah”), seolah-olah dilahirkan dari atas. Jadi, anothen memang bisa diterjemahkan menjadi ”lagi” ataupun ”dari atas”. Tapi jika dilihat dari tanggapan Nikodemus, bisa disimpulkan bahwa kata itu memaksudkan ”lagi”.

Kerajaan Allah: Istilah ini hanya disebutkan dua kali dalam Injil Yohanes.​—Yoh 3:5; lihat keterangan tambahan Mat 3:2; Mrk 1:15.

Kerajaan surga: Ungkapan ini muncul sekitar 30 kali dalam Injil Matius dan tidak ada dalam Injil lain. Injil Markus dan Lukas menggunakan ungkapan yang serupa, yaitu ”Kerajaan Allah”. Ini menunjukkan bahwa ”Kerajaan Allah” ada di surga dan memerintah dari sana.​—Mat 21:43; Mrk 1:15; Luk 4:43; Dan 2:44; 2Tim 4:18.

dilahirkan dari air dan kuasa kudus: Nikodemus kelihatannya sudah tahu tentang pembaptisan yang dilakukan Yohanes Pembaptis. (Mrk 1:4-8; Luk 3:16; Yoh 1:31-34) Jadi saat Yesus menyebut air, Nikodemus pasti mengerti bahwa yang dimaksud adalah air pembaptisan. Selain itu, dia pasti juga tahu bahwa pneuma yang Yesus maksudkan adalah ”kuasa kudus” Allah, yang sering disebutkan dalam Kitab-Kitab Ibrani. (Kej 41:38; Kel 31:3; Bil 11:17; Hak 3:10; 1Sam 10:6; Yes 63:11) Yesus sendiri mengalami kelahiran kembali yang dia ajarkan kepada Nikodemus. Yesus ”dilahirkan dari air dan kuasa kudus” ketika dia dibaptis dengan air lalu kuasa kudus turun ke atasnya. (Mat 3:16, 17; Luk 3:21, 22) Waktu itu, Allah menyatakan bahwa Yesus adalah Putra-Nya. Tampaknya, kata-kata itu menunjukkan bahwa Yesus sudah menjadi putra Allah yang diurapi dengan kuasa kudus, yang punya harapan untuk kembali ke surga. Jika seorang pengikut Yesus sudah mengubah jalan hidupnya, bertobat, dan dibaptis dengan air, dia bisa dikatakan ”dilahirkan dari air”. Tapi, yang ”dilahirkan dari air dan kuasa kudus” adalah mereka yang dijadikan anak oleh Allah. Mereka diberi harapan untuk hidup di surga dan memerintah dalam Kerajaan-Nya.​—Luk 22:30; Rm 8:14-17, 23; Tit 3:5; Ibr 6:4, 5.

kuasa kudus: Dari kata Yunani pneuma.​—Lihat ”Ruakh; Pneuma” di Daftar Istilah.

Yang lahir dari manusia adalah manusia: Kata ”manusia” diterjemahkan dari kata Yunani sarx (”daging”). Di sini, kata itu memaksudkan keturunan manusia dengan tubuh jasmani, yang memiliki keterbatasan.​—Lihat keterangan tambahan Yoh 17:2.

adalah anak Allah: Kelihatannya memaksudkan mereka yang dilantik, atau diurapi, dengan kuasa kudus Allah.

semua manusia: Atau ”semua orang”. Lit.: ”semua daging”. Ungkapan ini juga digunakan di Luk 3:6. Ayat itu mengutip Yes 40:5, yang memuat ungkapan Ibrani dengan makna yang sama.​—Bandingkan keterangan tambahan Yoh 1:14.

kuasa kudus: Dari kata Yunani pneuma.​—Lihat ”Ruakh; Pneuma” di Daftar Istilah.

Angin . . . kuasa kudus: Kata Yunani pneuma digunakan dua kali di ayat ini. Dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen, pneuma hanya satu kali diterjemahkan menjadi ”angin”, yaitu di ayat ini. Tapi kata Ibraninya, ruakh, diterjemahkan menjadi ”angin” sekitar 100 kali. (Kej 8:1; Kel 10:13; 1Raj 18:45; Ayb 21:18; Za 2:6, ctk.; lihat ”Ruakh; Pneuma” di Daftar Istilah.) Kata ruakh dan pneuma sama-sama memaksudkan sesuatu yang tidak bisa dilihat manusia, dan keduanya sering kali menunjukkan adanya kekuatan yang bergerak. Yesus menyebut kata pneuma untuk mengajarkan sebuah kebenaran Alkitab yang dalam. Di akhir ayat ini, pneuma digunakan dalam kata-kata setiap orang yang dilahirkan dari kuasa kudus. (Lihat keterangan tambahan Yoh 3:5.) Ketika Yesus mengajar Nikodemus tentang ”dilahirkan dari kuasa kudus”, dia memberikan gambaran tentang tiupan angin. Nikodemus bisa mendengar dan merasakan tiupan angin serta melihat benda-benda bergerak ketika ditiup angin, tapi dia tidak tahu dari mana datangnya atau ke mana perginya angin itu. Begitu juga, orang yang tidak punya pemahaman Alkitab akan sulit mengerti bagaimana Yehuwa menggunakan kuasa-Nya untuk membuat seseorang dilahirkan lagi. Mereka juga tidak memahami kemuliaan yang akan diterima orang seperti itu.

Putra manusia: Istilah ini muncul sekitar 80 kali dalam Injil. Yesus memakainya untuk memaksudkan dirinya sendiri, kelihatannya untuk menekankan bahwa dia benar-benar manusia, yang dilahirkan seorang wanita, dan bahwa dia adalah manusia yang setara dengan Adam sehingga bisa membebaskan manusia dari dosa dan kematian. (Rm 5:12, 14, 15) Istilah ini juga menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias, atau Kristus.​—Dan 7:13, 14; lihat Daftar Istilah.

Putra manusia: Lihat keterangan tambahan Mat 8:20.

Putra manusia juga harus diangkat: Di sini, Yesus sedang menjelaskan bahwa dia akan dihukum mati di tiang. Dia menggambarkan itu seperti ular dari tembaga yang ditaruh oleh Musa pada tiang di padang belantara. Dulu, orang Israel yang digigit ular berbisa harus melihat ular tembaga itu supaya tidak mati. Begitu juga, manusia berdosa yang ingin hidup abadi harus menatap Yesus, atau beriman kepadanya. (Bil 21:4-9; Ibr 12:2) Ketika Yesus dihukum mati di tiang, banyak orang menganggap dia sebagai orang jahat yang berdosa, karena menurut Hukum Musa, orang yang digantung di tiang adalah orang yang terkutuk. (Ul 21:22, 23) Paulus mengutip hukum itu ketika menjelaskan bahwa Yesus memang harus digantung di tiang, supaya dia bisa membebaskan orang Yahudi ”dari kutukan hukum Taurat dengan menggantikan [mereka] sebagai orang yang dikutuk”.​—Gal 3:13; 1Ptr 2:24.

mengasihi: Ini pertama kalinya kata Yunani agapao (”mengasihi”) disebutkan dalam Injil Yohanes. Agapao dan agape (”kasih”) disebutkan 44 kali di Injil Yohanes, lebih banyak dibandingkan dalam gabungan ketiga Injil lainnya. Di Alkitab, kedua kata itu sering memaksudkan kasih yang tidak egois, yang didasari prinsip. Contohnya, di ayat ini, Allah dikatakan mengasihi dunia, maksudnya umat manusia yang perlu ditebus karena berdosa. (Yoh 1:29) Kata agape digunakan oleh Yohanes di 1Yoh 4:8 saat dia menulis bahwa ”Allah adalah kasih”. Kasih adalah sifat pertama yang termasuk ”buah yang dihasilkan kuasa kudus” (Gal 5:22), dan sifat itu dijabarkan di 1Kor 13:4-7. Jika dilihat dari penggunaan kata ”kasih” di Alkitab, jelas bahwa itu bukan sekadar rasa sayang yang timbul karena apa yang orang lain lakukan. Maknanya sering kali lebih luas. Seseorang biasanya menunjukkan kasih agape karena dia sudah memikirkan itu dan memilih untuk melakukannya. (Mat 5:44; Ef 5:25) Jadi, orang Kristen harus sadar bahwa mengupayakan kasih itu memang kewajiban, sesuai dengan prinsip Alkitab, dan sepantasnya dilakukan. Tapi, ini bukan berarti kasih itu ditunjukkan tanpa melibatkan perasaan, karena sering kali itu juga disertai dengan perasaan sayang dan kehangatan. (1Ptr 1:22) Ini terlihat dari kata-kata yang Yohanes gunakan dalam Injilnya untuk menjelaskan hubungan antara Yesus dan Bapaknya: Dia menggunakan bentuk kata agapao sewaktu menulis bahwa ”Bapak mengasihi Putra” (Yoh 3:35), dan dia menggunakan kata fileo (”menyayangi”) sewaktu menulis kata-kata Yesus bahwa ”Bapak menyayangi Putra”.​—Yoh 5:20.

dunia ini: Dari kata Yunani kosmos. Di buku-buku Yunani zaman dulu dan khususnya di Alkitab, kata itu berkaitan dengan umat manusia. (Lihat keterangan tambahan Yoh 1:10.) Di sini, kosmos berarti semua manusia yang layak ditebus, yang disebut berdosa di Yoh 1:29, maksudnya mewarisi dosa Adam.

Putra tunggal-Nya: Kata Yunani monogenes, yang dulunya diterjemahkan ”satu-satunya yang diperanakkan”, berarti ”satu-satunya yang seperti itu; hanya satu; unik”. Dalam tulisan Rasul Yohanes, istilah ini selalu memaksudkan Yesus. (Yoh 1:14; 3:18; 1Yoh 4:9; lihat keterangan tambahan Yoh 1:14.) Selain Yesus, ada makhluk-makhluk roh lain yang Allah ciptakan, dan mereka juga disebut putra-Nya. Tapi, hanya Yesus yang disebut ”Putra tunggal-Nya”. (Kej 6:2, 4; Ayb 1:6; 2:1; 38:4-7) Sebagai Putra sulung Allah, Yesus berbeda dari semua putra Allah lainnya karena dia diciptakan langsung oleh Bapaknya, sedangkan yang lain diciptakan melalui dia. Kata Yunani monogenes juga digunakan oleh Paulus ketika dia menyebut Ishak sebagai ”putra satu-satunya” Abraham. (Ibr 11:17) Sebenarnya, Abraham memiliki putra lain dari Hagar, yaitu Ismael, dan juga beberapa putra dari Ketura. (Kej 16:15; 25:1, 2; 1Taw 1:28, 32) Tapi, Ishak bisa disebut ”putra satu-satunya” karena dia berbeda dari yang lainnya. Dia adalah satu-satunya putra Abraham yang lahir karena janji Allah dan satu-satunya putra dari Sara.​—Kej 17:16-19.

beriman kepadanya: Atau ”percaya kepadanya”. Kata Yunani pisteuo (berkaitan dengan kata pistis, yang biasanya diterjemahkan ”iman”) sebenarnya berarti ”percaya; beriman”. Tapi, artinya bisa berbeda-beda tergantung konteks dan kata depan yang digunakan. Sering kali, yang dimaksud bukan sekadar percaya, atau mengakui, bahwa seseorang ada (Yak 2:19), tapi percaya kepada seseorang sehingga tergerak untuk bertindak dengan taat. Di Yoh 3:16, kata pisteuo digunakan bersama kata Yunani eis (diterjemahkan ”kepada”). Karena itu, seorang pakar berkata bahwa maknanya adalah ”menaruh iman kepada seseorang”, dan ”iman adalah suatu tindakan, atau sesuatu yang dilakukan seseorang”. (An Introductory Grammar of New Testament Greek, Paul L. Kaufman, 1982, hlm. 46) Jelas bahwa sewaktu Yesus menyebut ”beriman”, maksudnya adalah memperlihatkan iman melalui seluruh jalan hidup, bukan dengan satu tindakan saja. Menurut Yoh 3:36, ”orang yang beriman kepada Putra” bertolak belakang dengan orang ”yang tidak taat kepada Putra”. Jadi dalam konteks itu, ”beriman” mencakup membuktikan iman atau keyakinan yang kuat dengan berlaku taat.

dunia menjadi ada melalui dia: Kata Yunani kosmos (”dunia”) di sini memaksudkan dunia umat manusia, karena menurut bagian akhir ayat ini, dunia tidak mengenal Yesus. Dalam buku-buku zaman dulu, kosmos kadang disebutkan untuk memaksudkan alam semesta atau ciptaan secara umum. Mungkin, itu juga yang dimaksud Rasul Paulus ketika dia berbicara kepada orang-orang Yunani. (Kis 17:24) Tapi, di Kitab-Kitab Yunani Kristen, kata itu biasanya memaksudkan seluruh atau sebagian dari dunia umat manusia. Memang, Yesus digunakan untuk membuat segala sesuatu, termasuk langit, bumi, dan semua isinya. Tapi, yang disoroti di ayat ini adalah perannya dalam membuat manusia.​—Kej 1:26; Yoh 1:3; Kol 1:15-17.

putra tunggal: Dari kata Yunani monogenes, yang dulunya diterjemahkan ”satu-satunya yang diperanakkan”, maksudnya ”satu-satunya yang seperti itu; hanya satu; unik”. Istilah ini dipakai untuk menjelaskan hubungan anak laki-laki atau perempuan dengan orang tuanya. (Lihat keterangan tambahan Luk 7:12; 8:42; 9:38.) Dalam tulisan Rasul Yohanes, istilah ini selalu memaksudkan Yesus sebelum dia lahir atau hidup sebagai manusia. (Yoh 3:16, 18; 1Yoh 4:9) Di surga, Yesus disebut sebagai Firman, atau Logos, yang ”bersama Allah sejak semula”, bahkan ”sebelum dunia ada”. (Yoh 1:1, 2; 17:5, 24) Yesus bisa disebut ”putra tunggal” karena dia adalah Putra Sulung Yehuwa dan satu-satunya yang diciptakan langsung oleh Allah. Meskipun makhluk-makhluk roh lainnya juga disebut ”putra-putra Allah yang benar” atau ”putra-putra Allah” (Kej 6:2, 4; Ayb 1:6; 2:1; 38:4-7), mereka semua diciptakan Yehuwa melalui Putra sulung-Nya (Kol 1:15, 16). Kesimpulannya, kata monogenes dipakai untuk Yesus karena dia ”satu-satunya yang seperti itu; unik; lain dari yang lain” dan satu-satunya putra Allah yang diciptakan langsung oleh-Nya.​—1Yoh 5:18.

menghakimi: Atau ”menyatakan bersalah”. Yehuwa mengutus Putra-Nya bukan untuk memvonis, atau menyatakan bersalah, dunia umat manusia. Tapi, Yehuwa dengan pengasih mengutusnya untuk menyelamatkan orang yang beriman.​—Yoh 3:16; 2Ptr 3:9.

menghakimi: Atau ”menyatakan bersalah”. Yehuwa mengutus Putra-Nya bukan untuk memvonis, atau menyatakan bersalah, dunia umat manusia. Tapi, Yehuwa dengan pengasih mengutusnya untuk menyelamatkan orang yang beriman.​—Yoh 3:16; 2Ptr 3:9.

dihakimi: Atau ”dinyatakan bersalah”.​—Lihat keterangan tambahan Yoh 3:17.

terang: Kata ”terang” yang pertama di ayat ini memaksudkan Yesus, karena dia menerangi orang-orang melalui cara hidup dan ajarannya. Selain itu, dia memberikan pemahaman rohani dan pencerahan yang berasal dari Allah Yehuwa. Yesus juga disebut sebagai ”terang” di Yoh 1:7-9.​—Untuk istilah datang ke dunia, lihat keterangan tambahan Yoh 1:9.

dunia: Dari kata Yunani kosmos. Di sini, yang dimaksud adalah dunia umat manusia. Kelihatannya, Yesus bisa dikatakan datang ke dunia terutama ketika dia datang kepada umat manusia setelah dia dibaptis, bukan ketika dia lahir sebagai manusia. Setelah dibaptis, Yesus melakukan pelayanan yang ditugaskan kepadanya, dan dia menjadi pembawa terang bagi semua orang di dunia.​—Bandingkan Yoh 3:17, 19; 6:14; 9:39; 10:36; 11:27; 12:46; 1Yoh 4:9.

dia . . . membaptis: Kelihatannya, Yesus hanya memberi petunjuk untuk membaptis, karena menurut Yoh 4:2, ”yang membaptis bukan Yesus sendiri tapi murid-muridnya”.

membaptis: Kata Yunani baptizo berarti ”mencelup; membenamkan”. Contoh-contoh lain dalam Alkitab menunjukkan bahwa sewaktu seseorang dibaptis, seluruh tubuhnya dibenamkan. Yohanes dikatakan membaptis orang di Aenon ”karena di situ ada banyak air”. (Lihat keterangan tambahan untuk Aenon di ayat ini.) Saat Filipus membaptis seorang pejabat Etiopia, mereka ”turun ke air”. (Kis 8:38) Kata Yunani yang sama juga digunakan dalam Septuaginta di 2Raj 5:14, yang menyebutkan bahwa Naaman ”membenamkan diri tujuh kali dalam Sungai Yordan”.

Aenon: Di tempat ini ada banyak air, dan letaknya dekat dengan tempat lain yang kelihatannya lebih terkenal, yaitu Salim. Lokasi persis Aenon ataupun Salim tidak bisa dipastikan. Tapi menurut Eusebius, lokasinya ada di Lembah Yordan, sekitar 8 mil Romawi (12 km) di sebelah selatan Skitopolis (Bet-syean). Di sana terdapat Tell Ridgha (Tel Syalem), yang diperkirakan sama dengan Salim. Di dekat situ ada beberapa mata air sehingga cocok dengan keterangan Eusebius tentang tempat yang disebut Aenon. Dalam Alkitab, Aenon maupun Salim hanya disebutkan di ayat ini.

di seberang Sungai Yordan: Atau ”di sisi lain [timur] Sungai Yordan”. Aenon dan Salim, yang disebutkan di Yoh 3:23, ada di sebelah barat Sungai Yordan, sedangkan Yohanes membaptis Yesus di ”Betani di seberang Sungai Yordan”, yaitu di sebelah timurnya.​—Lihat keterangan tambahan Yoh 1:28 dan Lamp. B10.

Betani di seberang Sungai Yordan: Maksudnya, di sebelah timur Sungai Yordan. Betani ini hanya disebutkan satu kali di Kitab-Kitab Yunani Kristen, dan ini bukan Betani yang ada di dekat Yerusalem. (Mat 21:17; Mrk 11:1; Luk 19:29; Yoh 11:1) Lokasi persisnya tidak diketahui. Menurut kisah turun-temurun tentang lokasi pembaptisan Yesus, Betani terletak di seberang Sungai Yordan dan berhadapan dengan Yerikho. Tapi sepertinya, jika dilihat dari catatan di Yoh 1:29, 35, 43; 2:1, letaknya lebih dekat dengan Kana di Galilea daripada dengan Yerikho. Jadi kemungkinan besar, Betani terletak kira-kira di sebelah selatan Laut Galilea. Tapi ini pun tidak bisa dipastikan.​—Lihat Lamp. B10.

sahabat pengantin laki-laki: Di zaman Alkitab, seorang sahabat dari pengantin laki-laki bisa mewakili dia secara hukum dan berperan penting dalam mengatur pernikahan. Dialah yang seolah-olah mempertemukan pengantin laki-laki dan perempuan. Pada hari pernikahan, rombongan pengantin perempuan pergi ke rumah pengantin laki-laki atau rumah ayahnya, dan pestanya diadakan di sana. Selama pesta itu, sahabat pengantin laki-laki merasa puas ketika mendengar pengantin laki-laki berbicara kepada pengantin perempuan, karena itu berarti dia sudah menyelesaikan tugasnya dengan baik. Di ayat ini, Yohanes Pembaptis menyamakan dirinya dengan ”sahabat pengantin laki-laki”. Pengantin laki-laki adalah Yesus, dan pengantin perempuan adalah para muridnya. Sewaktu Yohanes menyiapkan jalan bagi Mesias, dia memperkenalkan orang-orang pertama yang akan menjadi ”pengantin perempuan” itu kepada Yesus Kristus. (Yoh 1:29, 35; 2Kor 11:2; Ef 5:22-27; Why 21:2, 9) Dengan begitu, Yohanes sudah menyelesaikan tugasnya sebagai ”sahabat pengantin laki-laki”, dan sejak itu, Yesus-lah yang lebih banyak berperan. Yohanes sendiri berkata tentang Yesus, ”Apa yang dia lakukan akan semakin banyak, tapi yang saya lakukan akan semakin sedikit.”​—Yoh 3:30.

Yang datang dari atas: Kata-kata di Yoh 3:31-36 kelihatannya adalah kata-kata Rasul Yohanes, penulis Injil ini, bukan lanjutan dari kata-kata Yohanes Pembaptis atau Yesus. Jika seluruh pasal itu dibaca, jelas bahwa kata-kata Yesus kepada Nikodemus berakhir di Yoh 3:21. Ayat 22 sampai 25 berisi kata-kata Rasul Yohanes tentang peristiwa setelahnya, dan ayat 26 sampai 30 memuat percakapan antara Yohanes Pembaptis dan murid-muridnya. Walaupun kata-kata di Yoh 3:31-36 bukan kutipan dari kata-kata Yesus, itu pasti sesuai dengan kebenaran yang Yesus ajarkan kepada Rasul Yohanes.

meneguhkan: Dari kata Yunani yang berarti ”menaruh meterainya”. Orang biasanya menaruh meterai pada dokumen untuk meneguhkan keaslian dokumen itu. Jadi, ’menaruh meterai’ berarti meneguhkan bahwa suatu pernyataan bisa dipercaya, atau benar. Orang yang menerima kesaksian Mesias bisa dikatakan meneguhkan, atau mengakui, bahwa Allah itu benar, karena nubuat-nubuat yang Allah katakan tentang Mesias terbukti benar.​—Bandingkan Rm 3:4.

beriman kepadanya: Atau ”percaya kepadanya”. Kata Yunani pisteuo (berkaitan dengan kata pistis, yang biasanya diterjemahkan ”iman”) sebenarnya berarti ”percaya; beriman”. Tapi, artinya bisa berbeda-beda tergantung konteks dan kata depan yang digunakan. Sering kali, yang dimaksud bukan sekadar percaya, atau mengakui, bahwa seseorang ada (Yak 2:19), tapi percaya kepada seseorang sehingga tergerak untuk bertindak dengan taat. Di Yoh 3:16, kata pisteuo digunakan bersama kata Yunani eis (diterjemahkan ”kepada”). Karena itu, seorang pakar berkata bahwa maknanya adalah ”menaruh iman kepada seseorang”, dan ”iman adalah suatu tindakan, atau sesuatu yang dilakukan seseorang”. (An Introductory Grammar of New Testament Greek, Paul L. Kaufman, 1982, hlm. 46) Jelas bahwa sewaktu Yesus menyebut ”beriman”, maksudnya adalah memperlihatkan iman melalui seluruh jalan hidup, bukan dengan satu tindakan saja. Menurut Yoh 3:36, ”orang yang beriman kepada Putra” bertolak belakang dengan orang ”yang tidak taat kepada Putra”. Jadi dalam konteks itu, ”beriman” mencakup membuktikan iman atau keyakinan yang kuat dengan berlaku taat.

beriman . . . tidak taat: Lihat keterangan tambahan Yoh 3:16.

Media

Menaruh Meterai pada Dokumen
Menaruh Meterai pada Dokumen

Pada zaman dulu, meterai punya beberapa kegunaan, misalnya sebagai tanda keaslian atau kesepakatan. (Lihat ”Meterai” di Daftar Istilah.) Pada zaman Yunani-Romawi, transaksi hukum atau bisnis dicatat pada lempengan kayu yang dilapisi lilin. Isi dari dokumen yang berharga seperti itu harus dipastikan, atau diteguhkan kebenarannya, oleh para saksi. Setiap saksi punya cap meterai pribadi, biasanya berupa huruf atau gambar yang diukirkan pada cincin. Setelah sebuah dokumen diikat dengan tali, lilin panas akan ditaruh untuk menempelkan ikatan tali itu dengan dokumen tersebut. Seorang saksi akan menekan cap meterainya ke lilin panas itu, dan setelah lilinnya mendingin, dokumen tersebut akan tertutup rapat sampai itu dibuka. Dengan menekan cap meterainya, saksi itu meneguhkan kebenaran isi dokumen tersebut. Meterai juga akan membuat isi dokumennya tetap aman dan tidak bisa diubah-ubah. Karena itulah, pada zaman dulu, ungkapan ”menaruh meterai” dipakai untuk memaksudkan tindakan meneguhkan, menyatakan, atau memastikan bahwa sesuatu itu benar. Rasul Yohanes menulis bahwa kalau seseorang menerima kesaksian Yesus, dia seolah sudah menaruh meterai, atau meneguhkan, bahwa kata-kata Allah itu benar.​—Lihat keterangan tambahan Yoh 3:33.